JAKARTA - Tidak berhasil lolos masuk Perguruan Tinggi Negeri impian pasti menimbulkan perasaan sedih, marah, hingga kecewa. Terutama jika kita sudah merasa berusaha dengan sungguh-sungguh namun hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang kita inginkan.
Terdapat berbagai cara seseorang untuk meluapkan emosinya. Ada orang yang menutup diri dengan menonaktifkan akun sosial medianya. Ada juga orang yang menyibukkan diri dengan bertemu tmean-temannya agar lupa dengan rasa sedihnya.
Lalu bagaimana cara mengelola emosi yang benar jika kita gagal masuk PTN yang kita inginkan?
Menurut dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Dr. Imelda Ika Dian Oriza, M.Psi. terdapat banyak cara untuk mengelola emosi, dan setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda. Ada orang yang memilih untuk menutup semua akses komunikasinya, ada orang yang mengeluarkan emosi dengan minum atau makan makanan yang enak, ada juga orang yang mencurahkan isi hatinya pada orang dipercaya.
“Itu kan cara kita meregulasi emosi juga ya. Ada juga misalnya cara, entah kita udah deh saya pijet dulu aja, atau saya mandi air anget atau gitu. Macem-macem sih caranya. Yang penting sebetulnya adalah kita kembali ingat bahwa kita mengasihi diri kita sendiri, gitu,” kata Dian, dalam Special Dialogue Okezone, Senin (17/7/2023).
Dian menambahkan jika kita tidak boleh untuk menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang didapatkan. Kita harus yakin jika kita berusaha secara maksimal dan tidak boleh menghakimi diri sendiri berdasarkan pengetahuan yang kita miliki sekarang.
“Kita gak boleh menghakimi diri kita dua hari atau dua bulan yang lalu dengan kebijaksanaan dan pengetahuan saat ini. Jadi berbelas kasih itu perlu banget, termasuk ke diri kita sendiri. Aku udah lakukan yang terbaik yang aku bisa. Dan kalo misalnya ini belum saat nya aku belajar disitu, tapi semangatku adalah belajar dan aku akan memaksimalkan potensi diriku belajar di mana aja,” ucapnya.
(Khafid Mardiyansyah)